Selasa, 22 Januari 2013

Tugas Cyber: Jejaring Sosial ala Mahasiswa USAHID

Tugas Cyber: Jejaring Sosial ala Mahasiswa USAHID

Jejaring Sosial ala Mahasiswa USAHID


Berdasarkan survei yang dilakukan Pew Research Center, terlihat bahwa pengguna jejaring sosial juga hati-hati dan mengawasi ketat agar jejaring sosial tidak menjatuhkan citra mereka. Apalagi, sebanyak dua pertiga pengguna internet merupakan pengguna jejaring sosial.

Mashable melakukan survei pada 26 hingga 22 Mei 2011, dengan responden sebanyak 2.277 orang berusia di atas 18 tahun bahwa sebanyak 26 persen lelaki dan 14 persen perempuan men-share ke publik akun mereka di jejaring sosial. (http://us.teknologi.news.viva.co.id/news/read/297840-12-fakta-tentang-privasi-di-jejaring-sosial)
Nielsen, lembaga riset konsumen yang lebih dulu terkenal dalam riset untuk media konvensional, meluncurkan hasil riset terbaru tentang media sosial periode trimester ketiga tahun 2011 . Riset ini bertajuk State of Social Media: The Social Media Report Q3 2011.  Dalam rangkuman hasil riset mereka, ditemukan 11 temuan penting berkaitan dengan dunia jejaring sosial di internet. Temuan kunci ini bisa disebut sebagai fakta terbaru di ranah jejaring sosial. Amerika Serikat sebagai salah satu negara yang memiliki penetrasi ke internet paling tinggi di dunia, mencatatkan beberapa fakta menarik. Selain di Amerika, riset ini juga menampilkan gambaran umum di 10 negara lain di dunia yang dominan dalam hal internet dan jejaring sosial. Berikut adalah ringkasan 11 fakta baru berdasarkan dokumen mereka:
  1.  Warga Amerika menghabiskan hampir seperempat waktunya di internet dengan nongkrong di situs jejaring sosial atau blog.
  2. Warga Amerika lebih banyak menghabiskan waktunya di Facebook daripada situs lainnya yang berasal dari Amerika. 
  3. Media sosial berkembang sangat pesat, dewasa ini hampir 4 dari 5 pengguna internet, pasti ikut dalam situs jejaring sosial tertentu, atau situs blog tertentu.
  4. Hampir 40% para pengguna media sosial, menggunakan mobile phone untuk mengakses konten di media sosial tersebut.
  5. Aplikasi jejaring sosial menjadi aplikasi terbanyak ketiga yang digunakan oleh para pengguna smartphone di Amerika Serikat.
  6. Perempuan menjadi pengakses terbesar konten video melalui jejaring sosial dan blog, tetapi laki-laki mengakses lebih banyak video, dan dengan durasi kunjungan lebih lama.
  7.  Akses jejaring sosial melalui piranti bergerak berkembang pesat dengan bertambahnya pengakses yang berusia di atas 55 tahun.
  8. 70% orang dewasa pengguna situs jejaring sosial, memiliki kecenderungan berbelanja secara online, angka ini 12% lebih tinggi daripada pengunjung situs umum lainnya.
  9. 53% orang dewasa pengguna situs jejaring sosial cenderung mengikuti sebuah brand, sementara 32% lainnya mengikuti para selebriti.
  10. Jejaring sosial dan blog merupakan tempat favorit bagi tiga perempat pengguna internet menurut gambaran umum di 10 negara (Australia, Brasil, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Spanyol, Swiss, Amerika Serikat, dan Inggris Raya) (http://tekhabel.blogspot.com/2011/09/11-fakta-baru-tentang-jejaring-sosial.html)
 Pada Desember 2011, pengguna internet Indonesia tercatat mencapai 55 juta jiwa atau 22.4% dari total populasi orang Indonesia. Dengan angka ini, Indonesia mencatatkan diri sebagai negara dengan jumlah pengguna internet no. 8 terbanyak di dunia dan terbanyak ke-4 di Asia setelah Tiongkok, India dan Jepang. (http://www.suatufakta.com/2012/06/5-penyebab-internet-indonesia-lambat.html)
Menurut Agus Dwi Cahyono, Mahasiswa dari FIKOM USAHID , jejaring sosial yang paling sering ia gunakan adalah twitter dan google plus. “kenapa menggunakan twitter, karena banyak teman saya yang berinteraksi melalui twitter jadi otomatis saya juga berinteraksi dengan mereka melalui jejaring sosial itu, sedangkan untuk google plus itu buat hiburan, untuk mengikuti informasi dari artis-artis luar negeri”. Dia bahkan bisa menghabiskan waktu sekitar 16-20 jam untuk bermain twitter dan 4-5 jam untuk mengecek google plus. “yang paling sering saya lakukan di twitter adalah membuat sebuah status yang tidak jelas, tapi followers saya di twitter menyukai hal tersebut dan meRetweetnya.” Membuat dan menggunakan twitter menurut mahasiswa angkatan 2010 ini adalah untuk pamer hal-hal apa saja yang ia alami, untuk dirinya sendiri ia suka pamer dengan membuat status di jejaring sosial ini, dimana ia baru saja makan atau sekedar memberitahu followers kemana ia baru saja pergi, dan lain-lain. Mahasiswa jurusan jurnalistik ini lebih sering menggunakan handphone dan laptop untuk membuka jejaring-jejaring sosial itu.
 Berbeda lagi dengan Fitri Wahyuni. Mahasiswi yang juga berasal dari Fakultas yang sama ini mengatakan, bahwa ia memang menggunakan twitter dan facebook seperti kebanyakan Mahasiswa/I lainnya, namun dia juga lebih sering menggunakan blog, karena dengan blog ia bisa menceritakan pengalaman hidupnya, isi curahan hati nya tanpa batasan huruf yang digunakan, tidak seperti twitter. Dan ia mengatakan membuka internet tidak hanya pada batasan jejaring sosial saja namun ia juga sering melihat berita online untuk mengetahui apa saja yang terjadi disekitarnya. Menurut mahasiswi angkatan 2011 ini, jejaring sosial sangat penting untuk mahasiswa, “mahasiswa sekarang bila ingin mengerjakan tugas pasti membuka google, meskipun sudah bertanya pada dosen, pasti ujung-ujungnya google lagi google lagi,” sedangkan untuk gadget kurang lebih sama seperti Agus, Fitri yang juga penyiar radio kampus USAHID ini lebih sering menggunakan handphone dan laptop, tapi baginya lebih praktis menggunakan handphone karena dari bentuknya yang lebih mudah dibawa kemana-mana dan fungsinya yang cukup memadai untuk membuka jejaring sosial.
Jika menurut Agus, ia tidak bisa hidup tanpa jejaring sosial, berbeda dengan Fitri. Ia mengatakan meskipun sulit hidup tanpa internet khususnya jejaring sosial namun ia tetap bisa berbagi informasi dengan cara lain contohnya seperti surat-menyurat melalui kantor pos.